Skip to main content

TERKILAN dengan SIFAR?

Respon kepada saudara yang TERKILAN dengan SIFAR, buat pengetahuan saudara, kami TIDAK PERNAH untuk memutuskan erti persahabatan atau mengorbankan nilai persahabatan hanya semata-mata untuk mencapai sesuatu kemenangan. Bangga? Ya, bangga itu memang ada tapi berpada-pada dan insyaAllah, kami sentiasa ingat itu sampai bila-bila. Terima Kasih kerana selalu mengingat.

Yang pastinya, Kemenangan kami di FTM2008 adalah rezeki yang dianugerahkan oleh-NYA (hanya ekstra, kalau tidak ada pun tidak apa).

KEMENANGAN YANG PALING BESAR bagi kami adalah berjaya mengangkat karya penulis Sarawak, budaya tradisi Sarawak dan membawa generasi baru (selidik dulu lapisan peringkat umur ahli produksinya...) ke peringkat Kebangsaan.

Kemenangan SIFAR sememangnya bukan untuk dimegah-megahkan. Kami tuntut apa yang hak (sampai bila kita hanya mengiyakan sesuatu yang tidak betul? sampai bila hanya berani bercakap di belakang?), kami tidak pernah memutuskan persahabatan tapi kami seringkali saja di salah ertikan. Bagi pihak yang tak tahu siapa SIFAR, harapnya selidik dulu dan hati-hati dengan komentar yang melulu. Jangan hanya pandai melemparkan kata-kata kepada sesuatu pihak tanpa fakta yang sebenarnya, tanpa selidik, tanpa usul periksa, tanpa mata hati yang akhirnya mengundang provokasi tanpa di sedari. ITU HIPOKRIT NAMANYA.....

Soalan saya kepada saudara yang mempersoalkan erti persahabatan kami,

Apa yang anda tahu tentang pengorbanan dan persahabatan, bila saudara dipergunakan? saudara disakiti? saudara dikhianati? saudara dilupakan? Jangan hanya pandai melafaskan silaturrahim, silaturrahmi, hablum minallah, hablum minnas tanpa perlaksanaan dan pengertian yang sewajarnya, nanti munafiklah jawabnya.

Kalau niat saudara sememangnya ikhlas, bersemukalah. Usah dilontarkan tulisan yang tidak punya NUR untuk memperbaiki keadaan.

Tulisan ini bukan niat untuk bermusuhan mahupun berdendam dengan mana-mana pihak tapi untuk menyatakan perasaan yang selama ini sememangnya terpendam oleh tindakan golongan-golongan yang merasakan diri mereka 'ALIEN' daripada yang lain.

JANGAN HANYA MENULIS TANPA FAKTA YANG SEBENARNYA. SELIDIK DULU PADA PIHAK-PIHAK YANG SEBETULNYA. JANGAN JADI HIPOKRIT DALAM KESENIAN. JANGAN JADI SETAN DI GIGI LANGIT! > eD Senggora

Popular posts from this blog

Pertama Kali, Sekian Lama

Pertama kali ke daerah ini walaupun sudah sekian lama mengetahui kewujudannya. Hanya pernah ke Belaga suatu ketika dulu melalui jalan darat. Perasaan tenang melihat aliran sungai, membawa ingatan kembali ke masa lampau. Masa terlalu cepat berlalu. Perasaan rindu mudah berputik di saat-saat begini. Semoga kehadiran di sini antara kenangan terindah.

KEINGINAN adalah sumber penderitaan

Sesuatu keputusan kadangkalanya agak berat untuk diterima dan ianya bisa melukakan perasaan seseorang. Walau apa pun, ianya bukan alasan untuk kita terus menyimpan perasaan dendam. > eD Senggora Hayati lirik dan lagu ini: SEPERTI MATAHARI (Iwan Fals) Keinginan adalah sumber penderitaan Tempatnya di dalam pikiran Tujuan bukan utama Yang utama adalah prosesnya Kita hidup mencari bahagia Harta dunia kendaraannya Bahan bakarnya budi pekerti Itulah nasehat para nabi Ingin bahagia derita didapat Karena ingin sumber derita Harta dunia jadi penggoda Membuat miskin jiwa kita Ada benarnya nasehat orang-orang suci Memberi itu terangkan hati Seperti matahari Yang menyinari bumi Yang menyinari bumi Dengarkan: SEPERTI MATAHARI

SIFAR mempersembahkan TUKANG ENSERA

SINOPSIS O……Ha……. Tabik bala kaban akik dan inik,.. Antara realiti dan illusi. “Tukang Ensera” membawa makna ‘Tukang Cerita’. Bercerita tentang dewa-dewa, tentang kebaikan jua kemungkaran, perasaan dendam dan tentang harapan merupakan warisan tradisi kaum Iban. Akik (datuk), seorang tua yang masih mempertahankan tradisi bercerita tentang alam buana dan harapan pendengarnya pada cucunya Sunti. Akik dalam penghujung perjalanan hidupnya amat berharap agar cucunya Sunti dapat mewarisi tradisi dan meneruskan kemahiran bercerita darinya. “Bercerita mestilah sungguh-sungguh….” Itulah kata Akik pada Sunti. Bagaimanakah sungguh-sungguh yang dimaksudkan oleh Akik? Mungkinkah Sunti, generasi muda akan menyambung warisan tradisi bercerita atau cerita Akik sudah kehilangan pendengarnya? Saksikanlah penceritaan Akik dalam ”Tukang Ensera”...... O……Ha…… Aku ceritakan satu kisah pendek…. Kisah Remong dan Mengga, Putera Iban ternama, Diturunkan kebumi oleh Ratu Senayan, O……Ha…..